Kamis, 03 Juni 2010

Pendaftaran Siswa Baru Sudah di Buka

Ayo Segera Daftarkan diri kalian ke SMK Pariwisata Yapparindo !!!


Sabtu, 08 Mei 2010

Perayaan Galungan dan Kuningan

Galungan adalah hari raya suci Hindu yang jatuh pada Buda Kliwon Dungulan (tanggal 12 Mei 2010) berdasarkan hitungan waktu bertemu sapta wara dan panca wara. Umat Hindu dengan penuh rasa bhakti melaksanakan rangkaian hari raya suci Galungan dan Kuningan dengan ritual keagamaan.

Sejarah
Mulai tahun saka inilah hari raya Galungan terus dilaksanakan, kemudian tiba-tiba Galungan berhenti dirayakan entah dasar apa pertimbangannya, itu terjadi pada tahun 1103 saka saat Raja Sri Eka Jaya memegang tampuk pemerintahan sampai dengan pemerintahan Raja Sri Dhanadi tahun 1126 saka Galungan tidak dirayakan. Dan akhirnya Galungan baru dirayakan kembali pada saat Raja Sri Jaya Kasunu memerintah, merasa heran kenapa raja dan para pejabat yang memerintah sebelumnya selalu berumur pendek. Untuk mengetahui sebabnya beliau bersemedi dan mendapatkan pawisik dari Dewi Durgha menjelaskan pada raja, leluhurnya selalu berumur pendek karena tidak merayakan Galungan, oleh karena itu Dewi Durgha meminta kembali agar Galungan dirayakan kembali sesuai dengan tradisi yang berlaku dan memasang penjor.

Beberapa Macam Galungan
A. Galungan
Di dalam lontar Sundarigama menyebutkan pada Buda Kliwon wuku Dungulan disebut hari raya Galungan.
B. Galungan Nadi
Apabila Galungan jatuh pada bulan Purnama disebut Galungan Nadi, umat Hindu melaksanakan tingkatan upacara yang lebih utama. Berdasarkan Lontar Purana Bali Dwipa bahwa Galungan jatuh pada sasih kapat (kartika) tanggal 15 (purnama) tahun 804 saka Bali bagaikan lndra Loka ini menandakan betapa meriahnya dan sucinya hari raya itu.
C. Galungan Naramangsa.
Dalam Lontar Sanghyang Aji Swamandala mengenai Galungan Naramangsa disebutkan apabila Galungan jatuh pada Tilem Kapitu dan sasih Kasanga rah 9, tengek 9, tidak dibenarkan merayakan hari raya Galungan dan menghaturkan sesajen berisi tumpeng seyogyanya umat mengadakan caru berisi nasi cacahan dicampur ubi keladi, bila melanggar akan diserbu oleh Balagadabah.

Rangkaian Hari Raya Galungan
Persiapan perayan hari raya Galungan dimulai sejak Tumpek Wariga disebut juga Tumpek Bubuh, pada hari ini umat memohon kehadapan Sanghyang Sangkara, Dewanya tumbuh tumbuhan agar Beliau menganugrahkan supaya hasil pertanian meningkat. Setelah itu wrespati Sungsang adalah hari Sugihan Jawa merupakan pensucian bhuwana agung dilaksanakan dengan menghaturkan pesucian mererebu di Merajan, pekarangan, rumah serta menyucikan alat-alat untuk hari raya Galungan. Besoknya Sukra Kliwon Sungsang disebut hari Sugihan Bali, pada hari ini kita melaksanakan penyucian bhuwana alit, mengheningkan pikiran agar hening, heneng dan metirta gocara. Selanjutnya Redite Paing Dungulan disebut penyekeban. Pada hari ini adalah hari turunnya Sang Kala Tiga Wisesa, maka pada hari ini para wiku dan widnyana meningkatkan pengendalian diri (anyekung adnyana). Besoknya Soma Pon Dungulan disebut penyajaan pada hari ini tetap menguji keteguhan sebagai bukti kesungguhan melakukan peningkatan kesucian diri seperti yoga semadi. Selanjutnya Anggara Wage Dungulan disebut penampahan melakukan bhuta yadnya ring catur pate atau lebuh di halaman rumah, agar tidak diganggu Sang Kala Tiga Wisesa. Besoknya Buda Kliwon Dungulan disebut Hari Raya Galungan umat Hindu melakukan pemujaan kepada Tuhan dengan segala manifestasi-Nya. Wrespati Umanis Dungulan disebut Manis Galungan, umat saling kunjung-mengunjungi dan maaf-memaafkan. Selanjutnya Saniscara Pon Dungulan disebut pemaridan guru pada hari ini umat melaksanakan tirta gocara, Redite Wage Kuningan disebut ulihan kembalinya Dewa dan Pitara kekahyangan.

Selanjutnya Soma Kliwon Kuningan disebut Pemacekan Agung Dewa beserta pengiringnya kembali dan sampai ketempat masing-masing. Sukra Wage Kuningan disebut Penampahan Kuningan adalah persiapan untuk menyambut hari Raya Kuningan. Besoknya Saniscara Kliwon Kuningan hari Raya Kuningan, pada hari ini umat Hindu memuja Tuhan dengan segala manifestasinya. Upacara menghaturkan saji hendaknya.dilaksanakan jangan sampai lewat tengah hari, mengapa ? Karena pada tengah hari para Dewata diceritakan kembali ke swarga. Kemudian yang paling akhir dari rangkaian hari raya Galungan yaitu Buda Kliwon Pahang disebut pegat uwakan akhir dari pada melakukan peberatan Galungan sebagai pewarah Dewi Durga kepada Sri Jaya Kasunu ditandai dengan mencabut penjor kemudian dibakar, abunya dimasukkan kedalam bungkak gading ditanam di pekarangan.

Makna Hari Raya Galungan
Pada hari raya suci Galungan dan Kuningan umat Hindu secara ritual dan spiritual melaksanakannya dengan suasana hati yang damai. Pada hakekatnya hari raya suci Galungan dan Kuningan yang telah mengumandang di masyarakat adalah kemenangan dharma melawan adharma. Artinya dalam konteks tersebut kita hendaknya mampu instrospeksi diri siapa sesungguhnya jati diri kita, manusia yang dikatakan dewa ya, manusa ya, bhuta ya itu akan selalu ada dalam dirinya. Bagaimana cara menemukan hakekat dirinya yang sejati?, "matutur ikang atma ri jatinya" (Sanghyang Atma sadar akan jati dirinya).
Hal ini hendaknya melalui proses pendakian spiritual menuju kesadaran yang sejati, seperti halnya hari Raya Galungan dan Kuningan dari hari pra hari H, hari H dan pasca hari H manusia bertahan dan tetap teguh dengan kesucian hati digoda oleh Sang Kala Tiga Wisesa, musuh dalam dirinya, di dalam upaya menegakkan dharma didalam dirinya maupun diluar dirinya. Sifat-sifat adharma (bhuta) didalam dirinya dan diluar dirinya disomya agar menjadi dharma (Dewa), sehingga dunia ini menjadi seimbang (jagadhita). Dharma dan adharma, itu dua kenyataan yang berbeda (rwa bhineda) yang selalu ada didunia, tapi hendaknyalah itu diseimbangkan sehingga evolusi didunia bisa berjalan.

Kemenangan dharma atas adharma yang telah dirayakan setiap Galungan dan Kuningan hendaknyalah diserap dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dharma tidaklah hanya diwacanakan tapi dilaksanakan, dalam kitab Sarasamuccaya (Sloka 43) disebutkan keutamaan dharma bagi orang yang melaksanakannya yaitu :
"Kuneng sang hyang dharma, mahas midering sahana, ndatan umaku sira, tan hanenakunira, tan sapa juga si lawanikang naha-nahan, tatan pahi lawan anak ning stri lanji, ikang tankinawruhan bapanya, rupaning tan hana umaku yanak, tan hana inakunya bapa, ri wetnyan durlaba ikang wenang mulahakena dharma kalinganika".
Artinya:
Adapun dharma itu, menyelusup dan mengelilingi seluruh yang ada, tidak ada yang mengakui, pun tidak ada yang diakuinya, serta tidak ada yang menegur atau terikat dengan sesuatu apapun, tidak ada bedanya dengan anak seorang perempuan tuna susila, yang tidak dikenal siapa bapaknya, rupa-rupanya tidak ada yang mengakui anak akan dia, pun tidak ada yang diakui bapa olehnya, perumpamaan ini diambil sebab sesungguhnya sangat sukar untuk dapat mengetahui dan melaksanakan dharma itu.

Di samping itu pula dharma sangatlah utama dan rahasia, hendaknyalah ia dicari dengan ketulusan hati secara terus-menerus. Sarasamuccaya (sloka 564) menyebutkan :
"Lawan ta waneh, atyanta ring gahana keta sanghyang dharma ngaranira, paramasuksma, tan pahi lawan tapakning iwak ring wwai, ndan pinet juga sire de sang pandita, kelan upasama pagwan kotsahan".
Artinya:
Lagi pula terlampau amat mulia dharma itu, amat rahasia pula, tidak bedanya dengan jejak ikan didalam air, namun dituntut juga oleh sang pandita dengan ketenangan, kesabaran, keteguhan hati terus diusahakan.
Demikianlah keutamaan dharma hendaknyalah diketahui, dipahami kemudian dilaksanakan sehingga menemukan siapa sesungguhnya jati diri kita.

Rabu, 21 April 2010

“ Jika ada pertemuan pasti akan ada perpisahaan”

Kalimat manis tersebut sangat tepat diungkapkan saat para dewan guru beserta seluruh staf tata usaha SMK YAPPARINDO harus melepaskan siswa-siswi kelas XII. Acara pelepasan ini dilaksanakan pada tanggal 16 April 2010 yang bertempat di daerah wisata Bedugul.
Sebelum memulai acara, seluruh keluarga besar SMK YAPPARINDO melakukan persembahyanngan bersama di pura-pura yang berada di areal bedugul. Setelah itu acara kemudian dimulai dengan sambutan-sambutan dari Ketua Panitia, Ketua Yayasan, dan Kepala Sekolah. Acara selanjutnya di lanjutkan dengan performance dari tiap-tiap kelas. Dimana acara performance ini telah disiapkan oleh seluruh siswa-siswi kelas XII, jauh sebelum acara pelepasan ini dilaksanakan.

Suara canda tawa, senyum riang gembira, terpancar begitu jelas dari raut muka seluruh peserta. Semua seakan-akan tidak ingin melewatkan kebersamaan itu.Karena kebersamaan ini adalah adalah moment terakhir antara seluruh siswa-siswi kelas XII dengan seluruh dewan guru dan juga tata usaha. Tanpa kita sadar waktu 3 tahun ternyata telah berlalu. Semua kegiatan yang dilakukan selama waktu tersebut,sekarang hanya tinggal kenangan.
Puncak dari acara ini, adalah saat Drs. I Mangku Doyo (kepala sekolah YAPPARINDO) menyampaikan pesan-pesan terakhir beliau untu anak-anak kelas XII. Saat itu, rasa kehilangan mulai menyelimuti seluruh warga besar SMK YAPPARINDO. Isak tangis mengiringi seuntaian pesan dari kepala sekolah. Kebahagian, Keceriaan yang awalnya menyelimutu acara, kini telah berubah menjadi rintihan tangis. Cucuran airmata dari segala pihak pun tak bisa dibendung lagi.
Walaupun berat tapi kami para dewan guru beserta staf tata usaha harus melepas kalian semua. Dalam setiap cucuran airmata kami ada banyak harapan yang terucap untuk kalian. Semua kenangan tentang kalian akan tetap terukir di dinding sekolah ini, seperti kalian yang akan selalu menjadi kebanggaan kami semua.

Selamat jalan anak-anakku....Selamat berjuang untuk menggapai mimpi-mimpi kalian..., jaga terus nama almamatermu.

Rabu, 07 April 2010

Download SEJARAH AGAMA HINDU X ganjil

Klik disini untuk download materi Sejarah Agama Hindu Kelas X semester Ganjil

Pembangunan Ruang Kelas Baru

Mulai tahun 2008 lalu SMK Pariwisata Yapparindo membangun gedung/ruang kelas baru di sebelah barat sekolah lama yang nantinya berfungsi untuk proses pembelajaran dan kegiatan praktek kejuruan sesuai dengan bidang keahlian.

Pembiayaan gedung didapatkan beberapa dari bantuan pusat yakni Direktorat Pembinaan SMK (DitPSMK) sebesar Rp. 200 juta, dana sharing sebesar Rp. 400 juta dari Komite Sekolah dan Yayasan untuk gedung konstruksi tingkat 2, untuk gedung di sebelah utara pembiayaan diperoleh dari dana sharing Yayasan sebesar Rp. 250 juta. Proses pengerjaannya pun melibatkan orang tua siswa yang memiliki keahlian dalam pembangunan gedung.

Adapun kepanitiaan pembangunan ruang kelas baru ini di bentuk oleh pihak sekolah yakni sebagai berikut :
Penasihat
- Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kab. Klungkung
Penanggung Jawab
- Kepala SMK P Yapparindo
Ketua Panitia
- Gusti Putu Oka
Sekretaris
- Muji Arini
Bendahara
- I.A. Komang Suamika
Anggota
- A.A Rai Mega
- Wayan Mega Arta
Harapannya adalah penyelesaian pembangunan ruang kelas baru ini nantinya sesuai dengan target yang direncanakan sebelumnya yakni akhir Maret 2010, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.

Kamis, 01 April 2010

Yapparindo di Rentetan UNAS 2010

Agung Bintang

Pada tanggal 22-25 Maret 2010, SMK YAPPARINDO yang merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Kejuruan yang berbasis pariwisata, menyelenggarakan UNAS (Ujian Nasional). Ujian Nasional ini diikuti oleh 157 siswa dengan jumlah perempuan 61 orang dan laki-laki 96 orang.

Dalam penyelenggaraan UNAS ini, SMK YAPPARINDO bekerja sama dengan SMK N 1 KLUNGKUNG dengan melakukan pertukaran guru-guru untuk menjadi pengawas Ujian Nasional. Untuk jadwal pelaksanaan UNAS semuanya sudah diatur dalam sebuah Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh K3S dan BSNP. Berdasarkan SK tersebut, mata pelajaran yang di ujikan pada hari pertama atau tanggal 22 Maret adalah Bahasa Indonesia, kemuadian hari Selasa mata pelajaran yang di ujikan adalah Bahasa Inggris, Untuk hari Rabu bidang yang diujikan adalah Matematika, sedangkan untuk hari terakhir pelaksanaan UNAS bidang pelajaran yang diujikan adalah Program Kejuruan.

Syukurnya, selama kegiatan UNAS berlangsung siswa-siswi SMK YAPPARINDO, tidak terlalu banyak mendapat kesulitan, baik dalam hal pengisian lembar jawaban maupun dalam hal Menjawab soal, itu semua katrena sebelum menghadapi UNAS, para peserta telah dipersiapkan secara mantap dengan melakukan program belajar tambahan untuk mata pelajaran yang akan di UNAS kan.

Walaupun UNAS telah selesai, belum tentu para siswa bisa bersantai-santai ria.Hari jumat yaitu tepatnya tanggal 26, seluruh siswa-siswi kelas XIII SMK YAPARINDO mengikuti ujian praktek olahraga yang bertempat di lapangan Gelgel Klungkung. Praktek olahraga ini akan berakhir pada tanggal 27 Maret 2010. Adapun cabang olahraga yang diujikan dalam ujian praktek ini meliputi, lompat jauh, lari sebanyak 3 kali keliling lapangan, dan roll.


Pelaksanaan Ujian Praktek ini kembali dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29 Maret 2010 dengan mata pelajaran yang dipraktekkan adalah Agama dan Bahasa Indonesia. Persembahyangan Sasih Purnama pun mengawali sebelum memulai ujian praktek ini, dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa civitas SMK P Yapparindo dengan kushuk melakukan persembahyangan, setelah persembahyangan usai baru kemudian ujian praktek diadakan.


Untuk praktek agama para siswa-siswa wajib membuat perlengkapan dalam bebantenan, sedangkan untuk praktek Bahasa Indonesia para siswa-siswi wajib menulis jenis karangan deduktif sesuai dengan tema yang diberikan.


Selasa tanggal 30 maret 2010 jadwal praktek selanjutnya adalah Bahasa Bali dan Seni Budaya. Untuk praktek Seni Budaya, para siswa-siswi diharapkan membuat sebuah gerakan tari secara berkelompok.

Kegiatan selanjutnya yang menarik adalah pada hari Rabu tanggal 31 Maret 2010. Materi ajar yang diujikan adalah Praktek IPA dan Kewirausahaan, Praktek ini bisa dikatakan paling menarik, karena selama 4 hari program praktek yang telah dilaksanakan, ujian praktek Kewirausahaanlah yang paling menarik hati dan minat dari para siswa dan juga dewan guru. Kenapa bisa menarik? Jawabannya adalah karena seluruh siswa kelas VIII diwajibkan membuat makanan yang terbuat dari tepung beras, daging, dan sayur-sayuran. Kemudian, masakan yang telah mereka buat wajib di beli oleh para dewan guru dan juga seluruh staf sekolah, karena hasil dari penjualan tersebut akan masuk ke kantong siswa sendiri. Ini adalah bagian dari bentuk apresiasi yang diberikan oleh dewan guru dan staf sekolah kepada siswa untuk memotivasi mereka dalam berwirausaha nantinya selain memang tujuan dari praktek ini adalah melatih kemampuan berwirausaha peserta didik agar kelak ketika mereka telah berhasil menyelesaikan pendidikan mereka di bangku YAPPARINDO, mereka memiliki sebuah bekal yang akan sangat bermanfaat untuk di kemudian hari.





Hari terakhir ujian praktek sekolah akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 1 April, tepat di awal bulan yang ke 4 ini. Mata pelajaran yang akan di ujikan adalah KKPI. Materi pelajaran ini berguna untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa dibidang teknologi.

Bukan berarti karena UNAS dan Ujian Praktek Sekolah telah usai tanggung jawab mereka sebagai siswa-siswi SMK YAPPARINDO telah lepas begitu saja, Masih ada Ujian Sekolah yang telah siap menunggu. Rencananya Ujian Sekolah akan dilaksanakan pada tanggal 5 April 2010.

Ayooooooo SEMANGAT terus adik-adikku!! Semua para dewan guru dan staf SMK Pariwisata YAPPARINDO siap mendukung demi keberhasilan kalian semua. Tidak ada kebanggaan yang bisa membuat kami para dewan guru dan staf Yapparindo bahagia, selain melihat kalian semua berhasil dan berguna untuk keluarga dan masyarakat.