X-Presi Corner

PERSEMBAHAN KU UNTUK MU

YAPPARINDO selalu dihati tempat
Kita berbagi dalam suka dan duka
Tempat kita menuntut ilmu dibidang pariwisata

YAPPARINDO doa ku selalu menyertai
Setiap langkah perjuangangmu semoga apa yg
Kita cita – cita kan menjadi kenyataan
Mencerdaskan seluruh anak – anak didik kita

YAPPARINDO semoga apa yang sudah kita
Jalani selama ini tetap terjaga rasa kebersamaan,
Dan rasa kekeluargaan kita bina bersama hinga
Menjadi yapparindo yang kuat

YAPPARINDO ketika persembahan ini
Ku persembahkan untuk mu terasa kecil persembahan
Ini tetapi semonga ini selalu jadi motifasi
Untuk kita jadi lebih baik lagi

YAPPARINDO semoga seluruh dewan Guru,Staf tata usaha
Dan Siswa – siswa baik segenap keluarga besar
Yang ada didalamnya selalu dalam lindungan
T.....U.....H.....A......N
                                                            By : I GUSTI KETUT OKA ERAWATI. SH
 

......................................................................................................
PENGHARGAAN TERHADAP  KEHIDUPAN
Saya sering bertanya-tanya kepada diri sendiri tentang apa yang dipikirkan oleh anak-anak muda saat sekarang ini? Apakah kehidupan yang modern ini telah membuat para insan muda menjadi begitu membingungkan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul, karena pola tingkah laku anak-anak kita yang dari hari ke hari semakin menjadi-jadi saja. Penghargaan mereka terhadap pentingnya masa depan seakan-akan telah pudar. Terbukti dengan masih banyaknya kaum remaja yang menghabiskan sisa waktu mereka dengan berfoya- foya dan bersenang-senang yang tak jelas maksud dan tujuannya.
Padahal dengan semakin modernnya suatu masa, pola tingkah laku dan penghargaan para insan muda terhadap hidup dan masa depan harusnya semakin meningkat. Dalam hal ini kita sebagai orang dewasa maupun orang tua, sama sekali tidak berhak sepenuhnya menyalahkan mereka semua. Yang seharusnya kita lakukan adalah mendampingi dan memberikan uluran tangan kepada mereka, untuk mendidik dan mengarahkan mereka ke jalan pikiran dan gerak yang tepat.
Kita harus bisa memberi mereka pengertian, tentang pentingnya menata hidup ini dengan baik, untuk masa depan yang sudah menunggu di depan mata. Mungkin, kata-kata tersebut, bagi sebagian orang terasa amat sangat tidak masuk akal di jaman/ masa modern ini. Mengingat pola tingkah laku para kaum muda yang tempramental, liar, konyol dan tak pernah puas.
Sebagai titik awal apalagi bagi seorang pendidik kita dapat memulainya dengan menerapkan cinta kasih, kebijaksanaan, dan pengertian pada berbagai perkara kecil dan praktis yang sering di hadapi oleh kaum muda dalam kehidupan kita sehari-hari.
Yang ingin saya sampaikan disini adalah, bahwa banyak dari anak-anak muda yang masih memerlukan perhatian dan kasih sayang. Dan ingatlah bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin bisa diubah maupun ditaklukkan oleh rasa cinta dan kasih. Mari kita bersama-sama membimbing dan mendampingi anak-anak kita untuk lebih memiliki sikap penghargaan terhadap masa depan.
by ONyet

.........................................................................

Sayap- Sayap Patah yang Terbang Kembali     
   
            Ini adalah sebuah cerita perjalanan hidup tentang kehidupan seorang gadis remaja. Sebut saja namanya “ Sekar”. Dia adalah seorang anak perempuan yang berasal dari keluarga sederhana.Dalam hidupnya dia terus mencari, tentang apa makna sebenarnya dari hidup? Dan seberapa berartikah arti dirinya dalam hidup ini?
            Ketika masih kecil, Sekar sama seklai tidak pernah merasakan arti kata “ masa kecil adalah masa paling indah”. Bagaimana dia mau merasakan kebahagian, jika setiap hari hidupnya hanya dipenuhi dengan cemohan dari teman-teman sebayanya. Tak ada seorangpun yang mau berteman bahkan menolehnya apalagi. Setiap orang selalu melihat dirinya hanya dengan sebelah mata, hanya karena ketidak sempurnaan yang ada dalam dirinya.
            Tidak ada tempat untuk mengadu, dan bersandar. Harusnya keluarga yang sebagai pilar utama dapat memberikan tempat sandaran yang kokoh, juga tidak ada untuknya. Keluarganya hanya memikirkan ambisi akan uang,dan uang. Sampai-sampai mereka tidak tahu akan pedih dan sakitnya perasaan yang dirasakan oleh Sekar.
            Saat Sekar duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), dia berharap kalau dia akan bisa mendapatkan banyak teman. Tapi ternyata nasib berkata lain, semua harapan untuk memperoleh seorang teman pudar. Harapan semula masuk ke bangku sekolah adalah untuk mendapatkan teman sebanyak mungkin, malah berubah menjadi banyaknya hinaan dan makian yang datang dari teman-teman sekolahnya.Sampai suatu hari ada seorang anak baru yang bersekolah ditempatnya. Anak ini memiliki wajah bulat, mata sipit, dan rambut keriting. Nama anak baru ini adalah ”Ani” dia adalah seorang gadis muslim. Hanya Ani, si murid baru yang mau berteman dengan Sekar. Hanya dia yang mau mendengar semua keluh kesah dan menghapus setiap tetees air mata dari Sekar.
            Tetapi, ketika akan beranjak memasuki bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) , Ani pergi. Dia harus kembali pulang ke Jawa, karena orangtuanya di pindah tugaskan kembali ke daerah asalnya.Setelah kepergian sahabat terbaiknya, sahabat satu-satunya yang pernah di miliki, air mata Sekar terus menetes.Perasaan Sekar menjadi semakin hancur.Tidak akan ada lagi tempat untuk dia mengeluh, tidak akan ada lagi canda yang terbiasa membuat dia tersenyum, dan juga tidak ada lagi sepasang tangan mungil, dengan lentik jari yang indah, dan mulus yang akan mengapus tangisnya Bahkan rasa percayanya kepada Tuhan pun rasanya telah menghilang. Sekar menganggap kalau Tuhan sama sekali tidak adil terhadap dirinya. Dia juga berpikir bahwa Tuhan itu hanya menyukai orang-orang yang sempurna saja.
            Kesepian, kekosongan, dan kehampaan selalu ada bersama dirinya. Di bangku SMP, rasa tersisih dari pergaulan semakin kuat dirasakan oleh Sekar. Setiap akan berjalan melangkah ke sekolah dia selalu merasakan langkah kaki yang berat.Setiap harinya di Bangku SMP hanya dia habiskan duduk di pojok sekolah, karena tak ada seorang pun yang mau tersenyum dan mengajaknya untuk bergaul.
            Suatu hari saat Sekar merasa kalau dirinya sudah tidak sanggup lagi menanggung beban perasaan hidup ini dia mendengar sebuah bisikan. Bisikan yang membuatnya sadar untuk bangkit kembali dari segala keterpurukan ini. Perlahan-lahan, Sekar mulai membangun benteng kokoh untuk dirinya dan  mengumpulkan sisa –sisa kepercayaannya akan kebesaran Sang Maha Pencipta di dalam dirinya. Dia bertekad untuk merubah ketidak sempurnaan yang dimiliki menjadi kekuatan untuk bisa bertahan.
            Di saat Sekar mulai masuk ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), dia mulai unjuk kemampuan. Dia mulai menunjukkan tentang siapa dirinya yang sebenarnya dengan meraih berbagai jenis prestasi dibidang akademik. Tidak puas hanya dengan itu semua, Sekar memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi ternama di Bali. Dia ingin menunjukkan kepada orang-orang yang dulu sudah menganggapnya dengan sebelah mata, bahwa Sekar yang sekarang adalah gadis perempuan yang kuat, percaya diri, dan penuh dengan ambisi akan masa depan yang lebih cerah lagi.
            Untuk memenuhi semua keperluan hidupnya sebagai seorang mahasiswi, Sekar bekerja separuh waktu dengan mengabdikan ilmu yang dia miliki di sebuah panti asuhan. Walaupun gaji yang diterima tidak seberapa, bahkan kata orang-orang hanya cukup untuk membeli sabun saja tapi Sekar sudah merasa sangat puas. Bekerja di panti sebagai seorang pendidik telah membuat dirinya menjadi lebih berarti.
            Senyum manis, wajah lugu, dan canda tawa anak-anak panti seakan-akan telah mampu menyapu bersih semua ambisi, rasa dengki, dan dendam yang dia rasakan selama ini. Keluarga yang selama ini tidak pernah dia tahu itu apa, sekarang dia mulai mengerti arti sebuah keluarg, kasih sayang, dan bagaimana cara menyayangi. Sekarang dia sudah bisa merasakannya.
            Dulu Sekar hanya memiliki sepasang tangan mungil untuk menghapus air matanya, tetapi sekarang dia mempunyai puluhan pasang tangan-tangan kecil mungil, yang siap menjadi sapu tangan ketika dia bersedih. Sekarang, pencaharian Sekar akan keluarga, teman dan kasih sayang yang tulus sudah usai. Dia telah mendapatkan itu semua dari malaikat-malaikat kecil tersebut.
            Cerita perjalanan kisah hidup Sekar tadi mengajarkan kepada kita semua, untuk selalu bangkit dari segala ketepurukan yang kita alami. Seberapa banyak dan sering kita jatuh, maka sebanyak itulah kita harus bangkit kembali untuk menjadi sesuatu yang lebih baik lagi. Karena jika semangat dan ketekunan telah kita miliki, maka kesuksesan pasti bisa di raih. Yang bisa membuat hidup ini menjadi berarti dan bermakna hanya diri kita sendiri, dan bukanlah orang lain.
                                                                                        by ”ONyet

......................................................................................................................